Tuesday, March 3, 2015

25.


Di umur 25 tahun ini, saya semakin merasa menjadi manusia seutuhnya dimana 25 tahun itu dapat dijadikan sebagai waktu yang cepat namun bisa juga menjadi waktu yang lama. 

Menyadari di umur 25 tahun ini waktu terasa cepat hingga tak terasa sudah seperempat abad saya di bumi ini. Namun di lain hal 25 tahun terasa angka 25 suatu angka yang besar hingga terasa lama juga tinggal di bumi ini.

Saya berfikir apakah di umur 25 tahun lebih 1 minggu 1 hari ini saya melihat keluar, ke atas , ke angkasa. masa depan yang saya liat ini apakah bisa menjadi terang. mengapa terang? langit ini seperti layaknya disinari oleh lampu stadion dengan kapasitas sekian watt yang dapat menerangi lapangan agar orang dapat berolahraga dan tidak merasa gelap. namun saya dapat melihat juga bahwa masa depan terasa gelap dan kecil apabila saya lihat ke bulan dan bintang. dimana bulan dan bintang hanya serpihan kecil di luar angkasa sana. terlihat kecil oleh Tuhan.

Tuhan, apakah itu sebuah kata benda apakah sebuah kata sifat? 
saya lupa bahwa CEO dari kehidupan ini adalah beliau. zat kuat itu apabila saya mengutip buku agama islam sewaktu saya Sekolah Dasar. saya lupa keberadaannya dan hanya meluangkan waktu untuk kehidupan duniawi saja. maafkan saya.

Kata maaf juga membuat saya kadang keliru dengan penggunaannya. apakah pantas saya memakainya sebagai individu yang tidak kenal dengan kata terima kasih, dengan kata bersyukur?
mengutip teman saya yang mengatakan Tuhan terlalu baik memaafkan saya atas kesalahan yang saya perbuat selama ini dan tidak pernah mengucap syukur atas apa yang diberikannya. saya merasa itu bukan ulah setan atau iblis yang mempengaruhi saya. namun atas pola pikir yang saya bentuk melalui observasi bahwa selama ini yang saya kerjakan itu baik namun itu kurang.

Untuk dari itu umur 25 apakah menjadi turning point buat diri saya sendiri? dengan beberapa peristiwa yang akan terjadi di masa depan yang saya tidak bisa lihat. Mungkin usaha dan doa saja yang dapat menjawab pertanyaan pertanyaan saya di atas. meskipun berat dan sedih saya kerjakan hal hal ini tetap saja haruss kuat, harus menjadi pria yang benar. apakah definisi Pria yang Benar? apakah akan selamanya benar? tugas saya menjadi semakin banyak. bukan hanya sebuah tugas akhir kuliah dan mata kuliah saja yang akan menjadi tugas. saya menyadari setelah saya melepas jabatan saya sebagai mahasiswa mungkin tugas dan pertanyaan saya akan menjadi lebih berat. tapi apakah akan malah mudah? 

Kesempatan yang telah di berikan oleh Tuhan telah saya sia siakan. atau mungkin akan ada kesempatan lagi di depan? siapa yang tahu. apakah kesempatan itu telah cukup diberikan oleh Tuhan untuk saya? apakah akan ada kesempatan lain untuk problematikan yang lain? siapa yang tahu, mari cari tahu dan berdoa dengan berusaha dan berserah diri saja.

Tuesday, September 30, 2014

Currently Vision







I live with the awareness of my own seclusion
Existence fueled by separation
A war I will not win
Embracing only alienation
To suffer is to abandon the only home I've ever had

Outlier
I don't belong here
The present state of existence acts as a refuge for the weak
To shield our eyes is to blind mankind
Refusal to secede
Inhabiting a world of filth which others have condemned
We won't live our lives for them

Human hatred is my second nature
This is the root of my isolation
I am what I am
And I am an outcast

Don't look for me in the clouds
When I am beneath you nowhere to be found
Submerged in apathy
It's just becoming hard to care
And I am nothing

I have grown sick of the sound of my heartbeat
And while the whole world breathes in unison
My lungs are my shield
To reject the world around me

I am what I am
And I am an outcast
I am what I am
And I am an outcast
This is the root of my isolation
And I'm starting to lose all control
And I am an outcast


Monday, April 14, 2014

Hujan Malam.

Hujan terus berlangsung tak tahu kapan usai. Suara langkah kaki begitu mendominasi perjalanan menuju rumah. Satu dua mobil melaju tanpa menghiraukan keberadaan saya. Saya fokus terus melangkah hingga batang rokok terakhir, patah. Patah layaknya harapan diri ini menuju keputusasaan yang kekal. Derasnya hujan menghujam badan, jiwa dan raga tak mampu menghilangkan perasaan patah ini.
"Ah inginya diriku merasakan siraman air panas dan secangkir teh panas yang tersaji di meja berhadapan dengan perapian yang akan menghangatkan diri dan batin!"
 Namun itu hanya ilusi. Rumah sudah terlupa apa artinya.  Hingga kini definisi dari kata rumah hanyalah itu yang bisa mendeskripsikan di otak saya.

Rumah saja sudah terlupa apalagi wanita. Wanita yang saya kenal sama saja dan belum mendapatkan yang benar benar sempurna secara gramatikal maupun kebatinan. Hanya sebuah hal yang sia - sia apabila memikirkan makhluk tersebut. 

Kembali saya fokuskan diri untuk berjalan dan mencari penampungan terdekat dari tempat saya berjalan. namun saya putuskan untuk berjalan melawan arah dari keramaian. Saya inginkan sebuah tenda dengan perapian di tengah hutan yang hanya bersuarakan serangga di malam dan burung di pagi hari. Menangkap momen dengan kamera ini, memperlihatkan hasilnya kepada dunia dan ras manusia bahwa dunia tidak seindah putaran film ataupun bait dari sebuah lagu.

Optimisme yang hingga kini hilang akan kembali muncul dengan semangat dan keyakinan. Namun entah kapan saya akan menemukan semangat dan yakin akan hal tersebut. Hari - hari terus berjalan dengan ketakutan di depan mata. Masa Depan Suram adalah hal yang sangat tabu dalam pikiran dan jiwa ini.

Semoga saja pencerahan bukan hanya bualan dongeng pengantar tidur siang saja. semoga itu merupakan fakta yang telah di uji secara empirik dan melalui kajian akademis. 
Amin.


Sunday, December 2, 2012

Khatam

Kembali malam dan udara dingin menjadi musuh kembali. kabar burung tersiar bahwa hari ini akan kelam.disaat saya santai ada saja gangguan yang menghantui jam - jam terakhir hari ini. mencoba kembali nulis namun saya masih melamun melihat waktu di jam tangan ini hingga akhirnya sang surya tertidur berganti rembulan yang malu - malu memberikan sinarnya. langit kelam walaupun malam, bintang bintang pun hanya muncul di layar televisi dan membodohi masyarakt negara yang kucinta ini dengan akting akting sampah dan bermodalkan wajah putihnya.

menemukan kata - kata yang sulit untuk menulis di lembar dunia maya ini memunculkan harapan baru dengan tulisan ini. tapi apakah ini bermanfaat untuk kaum manusia yang gosipnya hidup kita tinggal 20 hari lagi? saya kira tidak.

tulisan ini tidak harus dibaca apalagi diresapi. karena ini adalah keluh kesah dari seorang penulis yang masih mencari ilham untuk mewujudkan cita citanya. hidup saya hanya omelan dan omelan yang sangat tidak berguna. 

sekitar saya melakukan hal yang harus dikerjakan untuk masa depannya. namun saya cuman terdiam saja dan hanya terus menulis. bagus atau tidak saya tidak peduli. saya hanya akan terus menulis hingga saya bisa membangun sebuah rumah bersama calon istri saya. tapi apakah saya akan tahan dengan sebuah pekerjaan sebagai penulis?

sudah ngalor ngidul kemana kemana tulisan saya. 
saya hanya ingin menulis agar hari ini saya mempunyai target dan target saya tercapai
tolong jangan ganggu kami. kami bahagia, kami senang dengan keadaan ini. sekali lagi tolong jangan ganggu kami, pikiran dan perasaan kami. sudah cukup saya di dunia seperti ini. Khatam ibaratnya untuk orang islam dengan keadaan ini.

kemana saya harus berpatok? 
semoga hari ini hanya mimpi. semoga.

terimakasih wanita
a.y.o

Terima Kasih, Minggu

Kemarin adalah hari setelah hari ini.
kemarin hari yang melelahkan dimana akhirnya saya bermalam di rumah kedua.
Bukit Dago Utara 2 No 8.

Hari ini terbangun dikarenakan panggilan ayam menyambut pagi dan membangunkan orang dirumah sekitarnya. pagi, ya pagi indah dengan udara yang dingin menusuk tulang rusuk hingga menembus jantung.

Keluar ke jalan utama melihat orang - orang sudah beraktivitas melakukan aktivititasnya pada umumnya orang di hari minggu pagi.

Berpergian menuju utara dimana gunung - gunung bergandengan menjadi punggungan.
Sepeda, Motor, Mobil, Orang semua tertuju satu titik. bebas dari rutinitas.

Seperti halnya saya. kembali menulis untuk diri sendiri. kopi, Rokok dan semangkok Mie Kuah ditemani udara dingin yang sepoi - sepoi dan kembali hujan membasahi aspal di depan rumah.

Ditemani seorang teman yang sedang sibuk dengan tugas akhir kuliahnya. melakukan rutinitasnya dengan cinta hingga dia melakukannya dengan senang hati tanpa beban walaupun mulai kewalahan dengan skill dan stamina dari tubuhnya.



Saturday, November 24, 2012

Beloved Anna


"Jangan Salah Sangka"

Jangan salah sangka kalau saya tidak ingat kamu. walaupun saya hanya seliwer melihat kamu tapi saya masih ingat. karena kamu adalah salah satu memori yang ada di otak saya. Kamu pergi dari negeri ini dalam waktu yang cukup lama. hilang dari peradaban Kota Bandung. tidak tahu keberadaanmu. kabarpun tidak ada.

jangan salah sangka kalau kamu itu ga pernah saya ingat. saya selalu ingat kamu walau sudah beberapa tahun yang lalu kita bertemu namun tidak berbicara. kita hanya saling pandang, kamu masih muda saya sudah remaja.

Lapangan Bola adalah hal yang paling saya ingat dari pertama kali saya melihat dirimu dan akhirnya selama beberapa tahun kemudian saya memberanikan diri untuk berkenalan tatap muka dengan dirimu di lapangan bola tersebut. perubahan sangat banyak khususnya fisik karena sifat saya benar - benar masih dibilang tidak tahu apa - apa. saya jujur saja tidak tahu tentang kamu dan betapa jahatnya saya tidak pernah menghargai dirimu karena hanya mendiamkan dirimu tidak tahu mengenai isi tubuhmu yang ingin mengatakan sesuatu

Entah saya terlalu percaya diri atau tidak. namun apabila saya mengetahui dan menghargai kemaumanmu kita bisa bersama dari dulu. banyak cerita yang kita buat hingga saat ini. tapi yasudah lah tidak ada kata terlambat untuk memulai



Lagu - lagu yang selalu kamu berikan melalui dunia maya yang menguatkan memori dahulu.
mengapa tidak dari dahulu kala? mengapa saya harus berkelana lagi? 


biarkan saja memori kelam dulu saya kubur dan membangun kembali memori yang indah untuk diceritakan kembali di masa yang akan datang. ingatan aku akan selalu ku tulis. hingga akhir hayat akan saya terus tulis...

sekarang saya mengubur memori dahulu kala dan membangun kembali memori - memori indah yang akan selalu saya ceritakan, akan saya tulis untuk masa depan diri saya dirimu dan orang lain.

Mengingat terus dan jangan salah sangka untuk memulai.....


"Jangan Salah Sangka"




terimakasih wanita
a.y.o